Banyak orang mengenali olahraga Kun Bokator setelah menyaksikan Sea Games 2023 di Kamboja. Cabang olahraga ini merupakan perpaduan seni dan kebudayaan khas Khmer. Bahkan hadir dan dipraktekkan pada Kekaisaran Khmer.
Olahraga ini menjadi warisan budaya yang terus dilestarikan hingga sekarang. Wajar jika sukses mendapatkan pengakuan dan dukungan sebagai simbol kebanggaan Kamboja. Ternyata memiliki sejarah, filosofi hingga kepopuleran yang mendunia.
Mengenal Olahraga Kun Bokator dan Teknik yang Dipertandingkan
Kamboja memiliki banyak beladiri populer termasuk olahraga Kun Bokator. Berdasarkan berbagai sumber, ternyata sudah ada sejak 1.000 tahun yang lalu. Bahkan banyak diabadikan dalam peninggalan masa Kerajaan Khmer di Kamboja.
Pemerintah Kamboja sangat membanggakannya sehingga mengenalkannya ke seluruh wilayah Asia Tenggara. Sebelumnya dikenali juga di Myanmar dan Laos. Tapi Indonesia hingga Filipina mulai mempelajarinya karena nilai unik bisa diraih.
Saat ini sudah termasuk sebagai daftar Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan di UNESCO. Perlindungan dilakukan dengan melestarikannya diseluruh Kamboja. Tidak sedikit wisatawan asing datang ke Kamboja dan mempelajarinya sampai pro.
Sebenarnya salah satu alasan ketertarikan orang terhadap olahraga ini yaitu karena tekniknya. Seni bela diri ini memiliki gabungan teknik yang akan dipertandingkan. Misalnya tinju tapi akan terfokus dengan pukulan siku.
Dalam olahraga Kun Bokator, disertai serangan tulang kering hingga tendangan mirip Taekwondo. Anda juga bisa menemukan teknik kuncian hingga gulat dalam Judo. Banyak teknik dari cabang beladiri lainnya bisa digunakan.
Sementara itu nomor yang dipertandingan semakin melimpah. Bagi pria maupun wanita disediakan lengkap. Contohnya pria Men’s Single Bamboo Shield, Men’s Single Bokator Spirit Form dan Men’s Single Bare Hands Form.
Lalu untuk wanita Women’s Single Bamboo Shield, Women’s Single Bokator Spirit Form hingga Women’s Single Bare Hands Form. Uniknya terdapat Mixes 1 Female dan 2 Male Group hingga cabang Performance.
Setiap nomor yang dipertandingan tentu akan dinilai dengan standar berbeda. Biasanya berdasarkan kelincahan, teknik, keterampilan atau kekuatan dalam pertandingan. Inilah yang membuat pertandingan beladiri ini lebih seru.
Filosofi Terhadap Kedisiplinan dan Penghormatan Kepada Alam
Berdasarkan penelitian UNESCO, olahraga Kun Bokator bukan sekedar beladiri dan bertarung. Selain itu tidak terfokus hanya untuk teknik atau keterampilan fisik. Melainkan mengajarkan kedisiplinan mental dan menghormati alam sekitar.
Anda juga akan diajarkan bagaimana cara berperilaku dengan sopan santun kepada masyarakat. Pelatihan diyakini bisa memberikan kekuatan penyembuhan sekaligus perlindungan. Kekuatan dari segi fisik maupun mental akan ditempa dengan baik.
Apalagi akan mempelajari juga pengetahuan peran dan tanggung jawab dalam masyarakat. Artinya tidak akan menyalahgunakan kemampuan secara sembarangan. Sebaliknya bisa dimanfaatkan untuk membantu masyarakat sekitarnya.
Diharapkan setelah menguasai berbagai keterampilan, dapat melindungi komunitas dari bahaya. Terlebih komunitas beladiri memiliki risiko yang cukup rentan. Perlindungan terhadap alam serta membela keadilan dan kedamaian dibutuhkan.
Saat ini olahraga Kun Bokator banyak dipentaskan dalam ritual persembahan kepada dewa kepercayaan setempat. Bahkan banyak acara perayaan juga menampilkannya. Umumnya disertai dengan unsur seni lainnya supaya lebih indah.
Biasanya Anda dapat melihat gerakan tarian, musik sampai pengobatan tradisional. Kedekatannya terhadap tradisi masyarakat Khmer sangat kuat. Apalagi masih banyak dipelajari masyarakat lokal dan punya kebanggaan sendiri.
Untuk perwujudan nilai sosial, agama maupun budaya terlihat cukup jelas. Setiap gerakan atau teknik yang ditampilkan memiliki filosofinya sendiri. Tentu bisa menjadi pembelajaran penting untuk manusia dalam menjalani kehidupannya.
Prakteknya secara umum mengubah jiwa seseorang menjadi lebih sehat. Terutama karena mempelajari kedisiplinan dan penghormatan sepanjang latihan. Kemudian dapat mengamalkannya dalam kehidupan sendiri dan untuk lingkungannya.
Meski dari Kamboja Tapi Dipertandingkan Pada Ajang Prestisius
Panjangnya sejarah olahraga Kun Bokator membuatnya banyak diminati orang asing dari luar Kamboja. Bahkan telah menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan. Contohnya saat ajang Sea Games 2023 di Kamboja.
Walaupun dari Kamboja, tapi semakin dikenali di Indonesia. Hal ini terbukti dengan banyaknya atlet yang ikut serta dalam cabang tersebut. Bukan hanya ikut serta, tapi menjadi cabang olahraga pendatang medali.
Masyarakat Indonesia cukup menggemarinya karena memiliki gaya bertarung unik. Sejarahnya yang panjang juga semakin meyakinkan untuk didalami. Gabungan teknik tendangan, tinju, kuncian hingga lemparan dalam beladiri ini cukup lengkap.
Tidak menutup kemungkinan olahraga Kun Bokator dimasukkan juga pada ajang lebih besar. Terutama karena semakin dikenal sekaligus memiliki filosofi mendalam. Khusus untuk masyarakat sendiri bisa berlatih dengan lebih mudah.
Terutama karena semakin banyaknya tempat latihan olahraga ini sudah hadir. Tidak sedikit komunitas khusus berdiri dan mengenalkan untuk banyak orang. Kalau perkembangannya semakin baik, prestasi Indonesia tentu bisa bertambah.
Kepopuleran olahraga satu ini sukses menjadi inspirasi bagi pecinta beladiri. Apalagi yang ingin mempelajari gaya bertarung unik dan berbeda. Belum lagi punya sejarah dari ribuan tahun yang membuatnya semakin prestisius.
Sebagai beladiri populer, segudang manfaatnya memang menarik untuk pelakunya. Ditambah memiliki nilai kehidupan yang dapat dipelajari dengan baik. Jadi, olahraga Kun Bokator menawarkan kesehatan dari jasmani maupun rohani.