Museum Kereta Api Sawahlunto merupakan destinasi wisata yang menyimpan berbagai koleksi tentang perkeretaapian. Sebelumnya, kawasan ini merupakan stasiun kereta api non-aktif kelas II sebelum beralih fungsi menjadi museum bersejarah.
Uniknya, destinasi ini menjadi menjadi yang kedua di Indonesia setelah Museum Kereta Api Ambarawa. Di sana terdapat lima jalur dengan tiga diantaranya merupakan jalur sepur lurus, sedangkan emplasemen di sisi utara dan selatan sudah menjadi jalan beraspal.
Sejarah Museum Kereta Api Sawahlunto
Terdapat banyak museum bersejarah dari luar negeri maupun local. Salah satunya museum ini berada di Sumatera Barat ini dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda setelah adanya laporan temuan batu bara ombilin. Pembangunannya juga harus mendatangkan insinyur dari Inggris karena pada masa itu tidak ada insinyur Belanda.
Pada masa pembangunannya, pemerintah kolonial juga harus mengikuti proses konstruksi di jalur Ranah Minangkabau. Apalagi kontur perbukitan di kawasan itu sangat terjal sehingga cukup sulit untuk membuka jalur kereta api.
Jalur Pulau Air – Padang Panjang akhirnya selesai pada 1 Juli 1891, kemudian segmen Padang Panjang – Solok selesai dibangun melewati Danau Singkarak tepat satu tahun setelahnya. Pembangunan jalur dan segmen terus dilakukan sampai adanya kebijakan motorisasi Orde Baru.
Pada tahun 2002 – 2003, tambang batu bara Ombilin terpaksa ditutup sehingga stasiun ini menjadi mangkrak. Akhirnya PT. Kereta Api bekerja sama dengan pemerintah kota untuk menjadikannya Museum Kereta Api Sawahlunto dan diresmikan tahun 2005 oleh Jusuf Kalla.
Daya tarik utama destinasi wisata ini sendiri adalah kereta api E1060 yang diberi nama Mak Itam atau dalam bahasa lokal memiliki arti Paman Hitam. Mak Itam menjadi ikon Tour de Singkarak tahun 2012, juga sempat mengangkut rombongan peserta.
Museum Kereta Api Sawahlunto sendiri berada di Jl. Ahmad Yani Pasar, Lembah Segar, cukup mudah dikunjungi baik menggunakan motor maupun mobil. Jalan menuju ke lokasi juga tidak sulit, cukup menggunakan Google Map untuk memudahkan perjalanan.
Museum ini buka setiap hari Selasa – Minggu dengan jam operasional mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB, pada hari Senin tutup untuk perawatan. Tiket masuk juga sangat terjangkau, juga ada harga khusus anak-anak dan pelajar.
Koleksi Museum Kereta Api Sawahlunto
Museum ini memiliki sejarah yang cukup panjang sehingga koleksinya juga hingga mencapai ratusan buah. Dengan banyaknya koleksi di dalamnya, pengunjung bisa berkeliling dan mencari informasi dan wawasan baru sepuasnya.
Jika dihitung, terdapat hingga 106 buah koleksi, termasuk gerbong yang sebelumnya digunakan mengangkut barang berjumlah 5 buah. Selain itu, terdapat juga lokomotif uap berjumlah 1 buah, serta jam stasiun sebanyak 2 buah.
Koleksi lain yang ada di dalam museum ini adalah alat sinyal untuk berkomunikasi, jumlahnya hingga 34 buah. Terdapat juga berbagai foto dokumentasi, miniatur lokomotif, dongkrak rel, brangkas, label pabrik, lonceng penjaga, juga aki lokomotif.
Museum Kereta Api Sawahlunto masih menyimpan banyak koleksi lainnya, termasuk E1060 atau Mak Itam yang daya tarik utamanya. E1060 merupakan lokomotif uap bergigi yang didesain untuk medan curam, misalnya jalur Kayu Tanam – Batu atau Padang Panjang – Bukittinggi.
Saat ini, koleksi lokomotif uap ini tidak bisa lagi beroperasi karena sudah tidak ada suku cadangnya. Meski demikian, Pemerinta Kota berinisiatif agar PT KAI merakit replika E1060 menggunakan diesel sehingga Mak Itam bisa beroperasi kembali.
Kegiatan Menarik di Museum Kereta Api Sawahlunto
Tempat wisata ini menjadi destinasi keluarga yang cocok untuk menghabiskan waktu liburan. Selain memiliki banyak koleksi bersejarah yang unik dan klasik, pengunjung juga bisa melakukan banyak kegiatan seru.
Destinasi ini menjadi salah satu alternatif jika bingung mencari tempat wisata untuk menghabiskan waktu liburan bersama keluarga. Tempatnya sangat nyaman, selain itu setiap koleksi tertata rapi sehingga pengunjung merasa lebih betah.
Museum Kereta Api Sawahlunto juga cocok untuk anak-anak, sebab bisa melihat secara langsung berbagai koleksi perkeretaapian. Tidak hanya itu saja, anak-anak juga bisa sekaligus belajar mengenai kereta api bersejarah.
Tidak hanya anak-anak saja, pengunjung dewasa juga bisa menambah wawasan mengenai sejarah perkeretaapian. Tidak mengherankan jika destinasi wisata ini banyak dikunjungi terutama bagi para pelajar, apalagi dengan harga tiket yang sangat terjangkau.
Tidak hanya untuk menikmati koleksi di dalamnya, pengunjung juga bisa menyewa museum untuk melakukan berbagai acara. Beberapa acara seperti pameran maupun festival cukup sering digelar dan menjadi daya tarik tersendiri.
Terakhir, para pengunjung juga bisa berfoto sepuasnya, sebab ada banyak spot unik dengan benda-benda klasik perkeretaapian. Bangunan Museum Kereta Api Sawahlunto yang unik juga membuat kawasan ini sering dijadikan sebagai lokasi pemotretan maupun pengambilan video.
Setelah puas berkeliling bangunan museum, para pengunjung bisa melanjutkan perjalanan ke beberapa destinasi lainnya. Sebab, ada beberapa destinasi wisata lain di sekitarnya seperti Museum Tambang Ombilin, Lubang Kalam, Danau Biru, dan lain sebagainya.
Sawahlunto memiliki cukup banyak destinasi wisata yang menyimpan sejarah panjang sehingga menarik dikunjungi. Salah satu destinasi liburan keluarga adalah Museum Kereta Api Sawahlunto dengan berbagai koleksi mengenai perkeretaapian.