Sedang merdeka pada tahun 2022, bisa dikatakan kondisi ekonomi Timor Leste bukannya meningkat justru mengalami penurunan secara tajam. Oleh karena itu banyak isu berkembang bahwa ada banyak warga negara Timor Leste ingin kembali ke Indonesia.
Hal tersebut terlihat dari laporan Bank Dunia yang menyebutkan jika pertumbuhan ekonomi di Timor Leste itu paling lambat jika dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya. Sementara itu, Timor Leste juga menempati urutan 152 dari total 162 sebagai negara termiskin di dunia.
Fakta tersebut, jelas mengungkapkan betapa buruknya kondisi ekonomi Timor Leste. Tentu ada berbagai macam faktor yang menyebabkan negara Timor Leste harus menjadi salah satu negara termiskin di dunia.
Kekayaan Alam Melimpah Tetapi Ekonomi Tidak Kunjung Membaik
Sangat disayangkan sebuah negara yang memiliki kekayaan alam luar biasa tetapi tidak bisa memanfaatkannya dengan baik. Negara ini memang menjadi salah satu negara termiskin di dunia, akan tetapi sebenarnya memiliki kekayaan alam luar biasa. Timor Leste itu memiliki wilayah perbukitan yang ditutupi kayu cendana. Sementara itu pada bagian dataran rendah banyak ditumbuhi oleh pohon kelapa dan juga pohon eukaliptus.
Sumber utama penghasilan lainnya yaitu pertambangan. Pertambangan bisa dikatakan menjadi salah satu komponen paling penting ekonomi Timor Leste. Salah satunya yaitu produksi hidrokarbon dari simpanan gas alam lepas pantai. Selain itu terdapat juga pertambangan marmer untuk ekspor.
Sektor selanjutnya yang menjadi tumpuan ekonominya yaitu pertanian. Pertanian menjadi salah satu mata pencaharian sebagian besar penduduk Timor Leste. Produk pertaniannya juga bisa dikatakan cukup lengkap dari mulai jagung, beras, ubi kayu, dan masih banyak lagi lainnya. Negara ini juga banyak menghasilkan kerajinan berkualitas, contohnya yaitu ukiran kayu dan gading, anyaman, sampai dengan pembuatan keranjang.
Adanya hutan cendana juga membuat ada banyak negara asing tertarik untuk datang ke negara ini. Dengan kekayaan alam yang begitu melimpah tentu saja akan sangat berguna jika bisa dimanfaatkan dengan baik. Mungkin saja masyarakat Timor Leste tidak harus hidup dalam Kemiskinan jika pemerintahnya bisa lebih cerdas lagi dalam mengelola kekayaan alam.
Campur Tangan dari Negara China
Sejak awal kemerdekaan Timor Leste, masalah terkait ekonomi seperti tingginya angka kemiskinan, terjadinya kelahiran dan pertumbuhan penduduk, sampai minimnya lapangan pekerjaan sudah datang. Bahkan angka kemiskinan di Dili meningkat hingga 200% akibat tingginya harga dan juga kelangkaan barang-barang pokok. Salah satu penyebab kelangkaan barang yaitu akibat rusaknya infrastruktur fisik.
Pada tahun 2003, jumlah dana investasi asing naik hingga mencapai 400%. Akan tetapi pada tahun 2004, investasi asing menurun secara drastis karena tidak ada satupun investasi masuk. Padahal pada tahun 2003 jumlah investasi yang masuk mencapai $4,52 juta. Untuk mengatasi berbagai macam masalah ekonomi Timor Leste, akhirnya pemerintah memutuskan bekerja sama dengan pemerintah China.
Tidak membutuhkan waktu lama, pemerintah China langsung membangun berbagai macam gedung untuk perkantoran, kementerian luar negeri, pasukan pertahanan, sampai istana kepresidenan. Terjadi juga pertukaran tenaga kerja, ada ribuan tenaga kerja dari Timor Leste berkunjung ke China untuk mendapatkan pelatihan.
Sementara itu ada banyak teknisi dari China datang untuk memberikan pengalamannya mengenai berbagai macam hal. Contohnya yaitu mengenai penataan kota, metode pertanian terbaru, hingga mengembangkan pariwisata. Perusahaan-perusahaan asal China juga mengembangkan berbagai macam proyek contohnya yaitu perumahan, fasilitas komersial, sekolah, dan masih banyak lagi lainnya.
Kemerosotan Ekonomi Timor Leste
Pada tahun 2016 pertumbuhan ekonomi Timor Leste mencapai 5%, akan tetapi melambat pada tahun berikutnya hanya 4% saja. Sejak awal berdiri, salah satu pendapatan yang cukup bisa diandalkan yaitu dari ekspor kopi. Jumlah pendapatan negara dari kegiatan ekspor kopi juga selalu meningkat hingga mencapai tahun 2016.
Akan tetapi sayangnya pada tahun 2017 mengalami penurunan akibat adanya gangguan cuaca. Kemajuan pendapatan dari ekspor kopi tidak diimbangi dengan pendapatan dari sektor tambang minyak.
Di mana terjadi penurunan secara tajam $1 miliar pada tahun 2015, kemudian hanya memperoleh $400 pada tahun 2016. Padahal pertambangan minyak menjadi salah satu tumbuhan utama untuk menghidupkan ekonomi.
Pada tahun-tahun berikutnya tidak ada perubahan berarti. Sampai akhirnya bisa dikatakan sekarang negara Timor Leste mengalami krisis ekonomi dan terancam bangkrut.
Sebagian besar masyarakatnya hidup di bawah garis kemiskinan. Banyak dari warga negaranya tidak bisa menempuh pendidikan yang layak dan juga menikmati makanan bergizi. Hal tersebut juga sangat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia di Timor Leste, sehingga tidak mampu bersaing dengan SDM dari negara-negara maju.
Timor Leste adalah salah satu negara yang sebenarnya memiliki kekayaan alam luar biasa. Akan tetapi, karena tidak dikelola dengan baik kekayaan alam yang ada tidak bisa memberikan sumbangsih terhadap ekonomi Timor Leste secara berkelanjutan.