Biografi Cornelis de Houtman tidak bisa dipisahkan dalam sejarah panjang kependudukan kolonialisme di tanah air. Nama Cornelis de Houtman ini berasal dari Belanda dan seorang penjajah yang lahir pada tahun 1540 silam. ia pun sering kali diperbincangkan di dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.
Bersama dengan adiknya, Frederik de Houtman, yang juga seorang penjelajah asal Belanda, mereka berdua pun pertama kalinya mendarat di Hindia Timur atau Indonesia. Dulunya, wilayah dari Hindia Timur ini adalah bagian dari wilayah kekuasaan milik Portugis.
Biografi Cornelis de Houtman dan Kisah Penjelajahannya ke Indonesia
Sosok dari Cornelis de Houtman pun dianggap paling berjasa selama proses pembukaan jalur penjajahan VOC di Nusantara. Ia lahir pada 2 April 1565 datang ke Indonesia dengan misi melakukan ekspedisi dagang Belanda ke kawasan Hindia Timur. Misi perdagangan tersebut jadi cikal bakal VOC yang menjajah bangsa Indonesia.
Biografi Cornelis de Houtman ini juga dikenal dengan sifat yang kejam sekali, semena-mena ketika berhadapan dengan Kesultanan Banten dan akhirnya pun disuruh angkat kaki. Tidak berhenti disitu saja, ia pun kejam saat berada di Pulau Madura dan akhirnya mati ditangan Laksamana Malahayati dari Aceh.
Nama dari Cornelis de Houtman ini sangat populer sekali sebagai penjelajah asal Belanda yang berhasil datang ke Indonesia untuk mencari rempah-rempah. Di tahun 1596, Cornelis de Houtman sampai di Banten dan menjalin kerja sama perdagangan dengan sejumlah pemimpin dari Sumatera, Bali dan Jawa.
Semenjak saat itulah, Banten pun akhirnya jadi kepulauan rempah-rempah yang begitu menjanjikan di dunia serta praktik kolonialisme Belanda di tanah Nusantara pun bermula.
Saat berada di Kesultanan Banten, ia pun langsung tercengah dengan suasana pelabuhan yang ramai dan sibuk. Semula, kedatangan nya untuk melaksanakan tugas membeli rempah-rempah yang diperlukan saja.
Namun sayangnya, kehadiran dari mereka yang baru saja datang justru bertingkah kian buruk sehingga membuatnya pun dibenci oleh masyarakat. Pada akhirnya, misi yang diemban oleh Cornelis de Houtman harus gagal.
Walau demikian, dirinya tercatat sebagai orang Belanda yang pertama kali membuka dan berhasil menemukan jalur laut yang kaya akan rempah-rempah. Cornelis de Houtman juga sebagai perintis sekaligus pembuka jalan kolonialisme Belanda di Indonesia.
Sosok Cornelis de Houtman yang Penuh dengan Kekejaman
Biografi Cornelis de Houtman sudah dikenal dengan sifat kejamnya. Hal ini bermula saat dirinya berada di Kesultanan Banten hingga diusir. Tidak jera, Cornelis de Houtman pun terus melakukan kekejaman ketika berada di Madura hingga mesti meregang nyawa di tangan Laksamana Malahayati.
Sifat buruknya ternyata sudah tampak sejak dirinya berada di Eropa. Yang mana hal tersebut bisa dibuktikan dengan Cornelis de Houtman yang dipenjara oleh bangsa Portugis pada awal tahun 1590 an, karena melakukan percobaan pencurian peta rahasia pelajaran ke Hindia Timur.
Tepat pada tanggal 2 April 1595, biografi Cornelis de Houtman yang berusia 30 tahun pun memulai perjalanannya menuju ke Hindia Timur atau Indonesia, dan tiba di Banten pada tahun 1596.
Pada saat sampai di Nusantara, ia pun menjalin kemitraan dagang dengan para pemimpin di tanah air. Lalu, bersama dengan adiknya, Frederick de Houtman ikut menjelajah hingga jadi Gubernur VOC di Maluku.
Akhir Perjalanan Cornelis de Houtman di Nusantara
Pada tanggal 21 Juni 1599, ada dua kapal milik Belanda bernama de Leeuw dan de Leeuwin yang bersandar di pelabuhan ibu kota Kesultanan Aceh. Kapal-kapal itulah yang langsung dipimpin oleh, yakni Cornelis de Houtman juga Frederick de Houtman.
Semula biografi Cornelis de Houtman, kedua kapal dagang Belanda tersebut disambut dengan hangat oleh Kerajaan Aceh, karena diharapkan bisa membangun perdagangan yang baik dari penjualan rempah-rempah serta hasil alam yang dimiliki oleh Kerajaan Aceh, lebih khususnya perdagangan lada.
Seiring berjalannya waktu, akibat hasutan dari seorang berkebangsaan Portugis yang mana sebelumnya dikenal dekat sekali dengan pihak Kerajaan Aceh sehingga membuat penerjemah sultan jadi tidak disenangi oleh sang sultan.
Lalu, pihak Kerajaan Aceh pun melakukan penyerangan pada mereka. Yang mana dalam penyergapan tersebut langsung dipimpin oleh Laksamana Malahayati. Dalam penyerangan itu, biografi Cornelis de Houtman pun berhasil dibunuh bersama dengan anak buahnya.
Kemudian, sang adik Cornelis de Houtman, Frederick de Houtman pun dijadikan sebagai tawanan perang dan dijebloskan ke dalam penjara Kerajaan Aceh. Frederick de Houtman pun harus hidup dibalik jeruji besi Kerajaan Aceh selama kurang lebih dua tahun, sebelum pada akhirnya dibebaskan berkat perundingan bersama dengan Kerajaan Aceh.
Kisah perjalanan menemukan jalan dan membuka jalur perdagangan oleh Cornelis de Houtman tidak bisa dianggap sepele. Biografi Cornelis de Houtman inilah yang pada akhirnya membuat praktik kolonialisme Belanda pun diterapkan di Nusantara selama berabad-abad.